dan bahkan jika suatu saat ia membacanya, berarti ia cukup peka. tak ada alasan untuk tak peka, bahkan tak ada alasan bagiku untuk tidak memberi perhatian kepadanya. aku sadar sifatku yang cuek ini memberinya beberapa pelajaran untuk kedewasaanku, kedewasaannya. tapi harusnya ia tau, diamku tak berarti aku tak peduli. aku hanya tak memiliki kata apa yang pantas untuk ku ucapkan lagi. aku hanya berbekal kata semangat. untukmu, dari dasar hatiku. aku tak punya kata-kata mahal indah bak penyair. yang ku punya senyum, melebihi kata-kata yang mungkin mampu membangkitkan semangatmu. mungkin disana kau berpikir, untuk apa memiliki pacar, kalau tak ubahnya patung belaka, tak ada guna.