Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format
RSS
Container Icon

Pembangunan Karakter, Kontribusi Untuk Bangsa

Indonesia-ku :)

Indonesia dengan heterogenitas dan kekayaan alamnya yang tersebar luas memiliki potensi baik untuk berkembang pesat dalam segala aspek. Didukung dengan diversitas individu yang tinggi, sehingga tak salah bila Indonesia menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan globalisasi. Namun tak dapat dipungkiri salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan negara yakni faktor manusianya. Ketika sebuah negara memiliki himpunan individu dengan karakter baik, maka akan memiliki dampak berupa perbandingan lurus terhadap kualitas dan eksistensi baik negara tersebut. F.D Roosevelt, Presiden Amerika ke-32 bahkan pernah menyatakan bahwa karakter bangsa sama pentingnya dengan sumber daya fisik yang dimiliki bangsa itu, untuk mencapai kemajuan bangsanya.
Tapi, dibalik segala pesona dan aset yang dimilikinya, kemajuan Indonesia selama ini nampaknya terhambat oleh sikap dan karakter masyarakatnya. Belakangan ini, banyak orang pintar yang menggunakan kepintarannya untuk melancarkan aksi kerusakan, contohnya para teroris. Tidak jarang media massa mendominasi pemberitaan mengenai kecurangan dan kejahatan yang seolah menjadi budaya, semakin merefleksikan krisisnya karakter dan moral terpuji dinegara ini. Dimulai dari pencurian dikalangan masyarakat, korupsi waktu oleh para dosen saat jam kuliah, mahasiswa membolos dan mencontek ketika menghadapi ujian, hingga korupsi oleh para pejabat. Semuanya terkesan wajar. Padahal sadar atau tidak, mau atau tidak, pejabat yang notabene dijadikan pemimpin di negaranya merupakan sesosok tauladan dalam bertindak bagi rakyat yang dipimpinnya. Yang pasti, seiring waktu, kecurangan berskala kecil, menengah, hingga akut akan menjadi refleksi dari kepemimpinan para pemimpin di negerinya. Apabila ditilik kembali mengenai krisis multidimensi yang melanda negara ini, sesungguhnya semuanya berawal dari krisis karakter. Apabila tidak ditanggulangi, maka akan menjadi tonggak bencana bagi berbagai aspek kehidupan di negara kita. Untuk memulihkan krisis karakter tersebut harusnya dimulai sejak dini, ketika seorang individu memiliki akar idealisme yang belum tertancap kuat dalam sanubari. Bisa dimulai dari pendidikan formal di sekolah. Mengapa sekolah? Seperti kita ketahui, nyaris semua sekolah mengedepankan perolehan nilai dan jarang sekali mengajarkan arti dan pentingnya karakter kemudian menuntut siswa memperoleh nilai tinggi. Dampaknya, siswa sibuk mengejar nilai menggunakan berbagai daya dan upaya, bahkan mengabaikan kejujuran dan sportifitas. Yang terjadi adalah mencontek demi nilai bagus, mencari bocoran soal,hingga penyuapan guru yang tak sepatutnya terjadi dilingkungan akademis.
Akhirnya, menjadi sebuah keharusan bagi negara untuk memperhatikan pembangunan dan pembinaan karakter. Tidak hanya melulu fokus terhadap pembangunan ekonomi, politik, dan teknologi. Pembangunan karakter sejatinya menjadi modal penting, yang bisa dipupuk lewat pendidikan, misalnya dengan menghidupkan aplikasi dari mata pelajaran Pengembangan Kepribadian. Menjadikan siswa sebagai seorang penerap, bukan penghafal teori tentang kepribadian dan kebaikan.
Pembangunan karakter tidak efektif apabila tidak ada sokongan contoh konkret dari sekitar, maka dari itu, marilah kita mengaplikasikan pendidikan karakter dengan konkret lalu menginspirasi setiap orang.Sehingga setiap perjuangan kecil kita akan membawa kontribusi bagi kemajuan manusia dan bangsa. Jadikanlah pembangunan karakter sebagai hadiah bagi bangsa ditengah krisis multidimensinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar